THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 23 Oktober 2007

sakura, keindahan dari jepang

Sakura, Keindahan dari Jepang

JEPANG merupakan salah satu negara terkemuka di Asia. Selain karena kemajuan teknologi dan capaian ekonominya, mantan tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Korea ini juga ternama karena pesona alamnya, tak terkecuali bunga-bungaannya. Jepang mempunyai satu jenis bunga yang kesohor hingga ke mancanegara dan sudah sangat identik dengan negara tersebut, yaitu sakura.
Sakura memang bunga yang sangat dicintai dan dibanggakan masyarakat Jepang. Ia bahkan menjadi simbol nasional bangsa ini. Para petinggi negara, misalnya, sering menggunakan lambang sakura sebagai label pin pada jas mereka. Bunga sakura juga menjadi desain yang muncul dalam berbagai kerajinan khas Jepang, seperti kimono, yukata, kipas, dan banyak lagi.
Dari kejauhan, bunga sakura tampak agak putih. Sesungguhnya warna bunga ini adalah merah, tapi sangat muda. Sakura mempunyai lima kelopak dan sangat kecil sehingga sulit dinikmati keindahannya secara sendiri-sendiri. Keindahan sakura terletak pada jumlahnya yang sangat banyak memenuhi kanopi pohon dan mekar bersamaan.
Di Jepang, mekarnya sakura menandai awal musim semi. Di ibu kota negara ini, Tokyo, ada beberapa tempat untuk melihat sakura pada awal musim semi. Yang paling populer adalah di sekeliling Istana Raja, Imperial Park yang dikelilingi dengan danau buatan yang indah, Hanzo-bori. Cabang-cabang pohon sakura yang sarat dengan bunga menjuntai dan menjulur ke atas air danau, menimbulkan bayang-bayang yang indah. Di bawah-bawah pohon sakura biasanya muncul pula bunga-bunga kecil berwarna kuning yang membuat suasana tambah cantik.
Taman Ueno --tidak jauh dari stasiun kereta Ueno-- adalah tempat lain untuk menikmati sakura. Kalau di Imperial Park pengunjung tidak boleh menggelar tikar untuk piknik dan makan, di Ueno hampir semua pengunjung datang justru untuk piknik. Jika kita tidak membawa makanan dari rumah, di tempat ini cukup banyak terdapat kedai 7-Eleven, yakni kedai-kedai kecil untuk membeli o-bento (makanan dalam kotak).
Mayoritas orang Jepang tidak melewatkan kesempatan setahun sekali berpiknik di bawah naungan sakura. Orang Jepang menyebut kegiatan itu sebagai hana-mi (menonton bunga). Sekalipun bunga sakura sudah mulai mekar pada akhir Maret, biasanya baru pada minggu kedua April diselenggarakan festival sakura yang berarti tumpah-ruahnya masyarakat ke tempat-tempat konsentrasi bunga sakura.
Di samping itu, terdapat juga tradisi di kalangan para petani Jepang, yaitu melakukan upacara minum sake di bawah naungan kanopi bunga sakura. Upacara ini diharap akan menghasilkan panen yang baik pada tahun yang berjalan. Orang Jepang juga percaya bahwa pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, melakukan hana-mi juga merupakan ritual keagamaan.
Di Amerika
Jika kita berpikir sakura hanya ada di Jepang, ternyata kurang tepat. Sakura tidak hanya tumbuh di Jepang. Pada tahun 1912, Wali Kota Tokyo menghadiahkan 3.000 bibit pohon sakura kepada Wali Kota Washington DC untuk ditanam di ibu kota Amerika Serikat tersebut sebagai lambang persahabatan Amerika-Jepang. Pohon sakura ini kemudian ditanam di sepanjang sisi utara Sungai Potomac, khususnya di Taman Potomac Barat. Orang Amerika menamai sakura sebagai cherry blossom.
Sejak tahun 1961, pada awal musim semi, di Washington DC selalu diselenggarakan "Japanese Cherry Blossom Festival". Selama sehari penuh diselenggarakan parade, bazar, dan berbagai acara kebudayaan lainnya. Bazar yang disebut "Sakura Matsuri" itu biasanya diselenggarakan di 12 th. Street, antara Constitution Avenue dan Pennsylvania Avenue. Setelah menonton parade pada pagi hari, pengunjung biasanya akan membanjiri bazar yang merupakan ajang membeli makanan dan suvenir, di samping juga merupakan tempat diselenggarakannya berbagai atraksi seni-budaya.
Pada 1968, Jepang menghadiahkan lagi 3.800 batang pohon sakura kepada Washington DC. Lucunya ketika beberapa taman sakura di Jepang terkena bencana banjir, para botanis Jepang datang ke Washington DC untuk mencangkok pohon sakura jenis Yoshino yang memang khas itu.
Kini sakura tidak hanya tumbuh di Washington DC, tetapi telah menyebar ke berbagai negara bagian Amerika Serikat. Di Central Park, New York, banyak pohon sakura. Demikian pula dengan negara bagian lainnya, seperti Seattle. Di Amerika, bunga dari Negeri Matahari Terbit ini biasanya hadir di kawasan-kawasan eksekutif.
Satu hal yang patut dicontoh dari Jepang, ketika mereka memiliki sesuatu yang khas dan mereka bangga karenanya, mereka tidak sekadar berhenti pada kebanggaan. Mereka berusaha keras agar sesuatu itu tetap berkembang dan terpelihara. Itulah yang terjadi pada sakura
.

1 komentar:

shella yolanda mengatakan...

aku ambil sedikit kata katanya yya buat di tulis di blog ku :)